Di tahun 2022, Presidensi G20 Indonesia berkomitmen terhadap isu-isu global serta memainkan peran penting dalam mendorong pengarusutamaan gender, disabilitas dan inklusi (GEDSI). Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Indonesia adalah dengan berpartisipasi dalam penyusunan Gender Task Force, yang menjadi titik awal dalam upaya pembentukan Working Group yang lebih luas.
Gender Task Force ini juga menjadi langkah strategis yang ditempuh oleh Indonesia dan berbagai negara anggota G20 untuk mengawali diskusi yang lebih mendalam mengenai isu gender. Mengingat saat ini wadah pembahasan isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan hanya di Women20 (W20), yang merupakan forum Lembaga Masyarakat, dan G20 EMPOWER yang merupakan forum sektor swasta yang didukung oleh pemerintah. Namun, belum ada working group yang menjadi forum pemerintah dimana memiliki jangkauan pandangan yang lebih luas terkait isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dan memiliki kewenangan menyusun kebijakan untuk memperkecil kesenjangan gender.
Dengan menjadi bagian dari inisiatif ini, partisipasi aktif dan komitmen Indonesia telah diakui oleh berbagai negara di dunia. Oleh karena itu, G20 menjadi momentum yang tepat untuk menciptakan peluang membuka dialog dan berdiplomasi bersama-sama membangun kolaborasi dengan berbagai negara dalam mewujudkan kesetaraan gender serta mengintegrasikan perspektif gender dalam kebijakan ekonomi dan pembangunan di negara-negara G20.
Dalam perjalanan penyusunan Gender Task Force ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap kesetaraan gender di tingkat nasional, tetapi juga sebagai pemimpin dalam memastikan bahwa isu ini diangkat dalam forum global yang lebih besar. Melalui kerja sama dengan negara-negara anggota lainnya, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam mengumpulkan data, menganalisis tren, dan mengidentifikasi peluang untuk memajukan inklusi gender.
“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) sebagai Kementerian pengampu pemberdayaan perempuan sekaligus menginisiasi penyusunan policy note dengan tujuan untuk memberikan masukan pada enam (6) isu yang telah diidentifikasi memiliki dampak besar bagi kesenjangan gender dan pemberdayaan perempuan. Adapun keenam isu prioritas tersebut adalah ekonomi digital, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, energi, dan pendidikan,” ujar Lenny N Rosalin Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, dalam FGD Penyusunan Policy Note untuk Rekomendasi Ministerial Meetings Presidensi G20 tahun 2022.
Seiring dengan perkembangan Gender Task Force dan potensi terbentuknya Working Group di forum G20, Indonesia terus memberikan inspirasi bagi negara-negara anggota lainnya untuk mengambil langkah serupa dalam memajukan isu-isu gender. Melalui partisipasinya yang proaktif, Indonesia menggambarkan harapan bahwa masa depan akan menjadi lebih inklusif, setara, dan berdaya bagi seluruh warga dunia.